KOTA MALANG - Universitas Brawijaya (UB) terpilih menjadi koordinator Forum Nasional Sosial Masyarakat (FORNASSOMA) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia. Pemilihan UB sebagai koordinator FORNASSOSMA BEM se-Indonesia dilakukan melalui acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada (6/5-11/5/2023).
Penetapan UB sebagai Koordinator Nasional mendapat tanggapan positif dari Presiden Eksekutif Mahasiswa, Rafly Rayhan Al Khajri. Dia mengatakan dengan terpilihnya UB sebagai Koordinator Nasional pada FORNASSOSMA akan membawa suatu persepektif baru pada pengbadian di masyarakat yang tentunya berangkat dari Based on Problem dan berorientasi pada pemecahan masalah atau Solve Oriented.
“Harapan kedepannya, prinsip kolaborasi secara impactful kepada masyarakat dan berorientasi pada lingkungan dengan mempertimbangkan ekosistem sosial dan lingkungan yang selaras, terutama bagi masyarakat marjinal, ”kata Rafly.
Dia menambahkan terdapat beberapa program yang selaras dengan pengabdian masyarakat salah satunya pengembangan wisata berbasis lingkungan dan kebudayaan serta menyentuh regulasi pada kebijakan publik dan mendorong masyarakat agar lebih kritis.
Baca juga:
UB dan Densus 88 Deklarasi Anti Radikalisme
|
Presiden Eksekutif Mahasiswa UB (Rafly Rayhan Al Khajri)
Selaras dengan hal tersebut, Zidni Ilmansyah Menteri Koordinator Pengabdian EM UB berharap dengan terpilihnya Brawijaya sebagai Koordinator Nasional dapat mendongkrak dalam hal institusi dan memberikan kontribusi nyata di Nasional.
“Ada satu program yang membedakan dengan FORNASSOMA tahun ini dengan sebelumnya yangmana kedepan kita tidak hanya melakukan kegiatan pemberdayaan dan pengabdian kepada masyarakat, namun juga gerakan advokasi dan menyentuh stakeholder pada kebijakan publik, ”kata Zidni.
Maka dari itu, lanjutnya, sehingga UB bisa menunjukkan kualitasnya sebagai Koordinator Nasional FORNASSOSMA pada periode ini.
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si. turut menanggapi kabar ini dengan penuh suka cita. Menurutnya dengan ditunjukknya UB sebagai Koordinator Nasional menjadi hal yang membanggakan untuk bisa bekerja sama dan berkontribusi penuh dalam menyelesaikan isu secara nasional.
“Tentu ini menjadi momentum dan kesempatan agar mahasiswa UB juga memiliki pride meskipun lokasinya jauh dari ibukota, tapi tetap bisa berkontribusi dan semakin aktif membangun wacana untuk perubahan bangsa Indonesia yang lebih luas dan besar, khususnya terkait dengan sosial masyarakat.”
Prof. Widodo menambahkan, UB mempunyai banyak program yang berkaitan dengan kemasyarakatan, salah satunya program Doktor Mengabdi yangmana dosen dan mahasiswa dapat melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat serta membangun culture tidak hanya di wilayah Jawa Timur, tetapi seluruh Indonesia. (*)