UB Kukuhkan Profesor FIA dan FEB

    UB Kukuhkan Profesor FIA dan FEB

    KOTA MALANG - Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan dua profesor baru, Selasa (20/06/2023). Mereka adalah Prof. Dr. Drs. Abdullah Said, M.Si sebagai profesor Bidang Ilmu Perencanaan Pembangunan pada Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), dan Prof. Ananda Sabil Hussein, S.E., M.Com., Ph.D sebagai profesor dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemasaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

    Prof. Dr. Drs. Abdullah Said, M.Si merupakan profesor aktif ke-13 di FIA, dan Profesor aktif ke-168 di UB, serta menjadi Profesor ke-314 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.

    Ia menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Model Perencanaan Pembangunan Berbasis Pertukaran Ekonomi dan Sosial guna Meningkatkan Kesadaran Partisipasi Masyarakat”.

    Dari studi yang telah dilakukan, Prof. Abdullah Said mengatakan, perencanaan pembangunan yang umumnya ada saat ini yaitu Procedural planning di mana, lebih bergantung kepada aspek administratif di mana perencana yang lebih pragmatis akan cepat untuk menyesuaikan karena mereka seringkali lebih condong pada gaya perencanaan tersebut.

    Sedangkan perencanaan pembangunan theory in planning atau substantive planning akan lebih dekat dengan penawaran untuk memecahkan persoalan sosial ekonomi yang ada di masyarakat menjadi fokus yang sebenarnya dalam perencanaan, sehingga substantive planning menciptakan fleksibilitas dari hasil perencanaan yang telah dibuat.

    Model Perencanaan Pembangunan Berbasis Pertukaran Ekonomi Dan Sosial” merupakan model perencanaan yang efektif yang merupakan gabungan dari perencanaan prosedural serta substantif yang dilakukan secara bersama-sama dan didukung oleh partisipasi dari masyarakat sebagai objek dari perencanaan pembangunan.

    ”Keunggulan dari model yang saya buat adalah dapat mengetahui nilai yang dipertukarkan oleh masyarakat dalam melakukan partisipasi pada perencanaan pembangunan sehingga program yang dihasilkan dari proses perencanaan lebih tepat sasaran serta berdampak nyata bagi masyarakat, ” katanya.

    Lebih daripada itu model ini juga berfokus pada nilai-nilai sosial dan ekonomi masyarakat yang merupakan objek dari pembangunan. Selain itu, model ini juga mampu memberikan pilihan bentuk-bentuk partisipasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat berdasarkan keenam prinsip dalam social exchage theory.

    Prof. Ananda Sabil Hussein, S.E., M.Com., Ph.D

    Prof. Ananda Sabil Hussein, S.E., M.Com., Ph.D merupakan profesor aktif ke-21 di FEB, dan Profesor aktif ke-169 di UB, serta menjadi Profesor ke-315 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.

    Ia membacakan pidato pengukuhan yang berjudul ”Experiential Relationship Quality Plus (ExRQ+) Model sebagai Strategi Peningkatan Loyalitas Wisatawan menuju Tujuan Wisata Berkelanjutan”.

    Berdasarkan kajian-kajian pada bidang pemasaran umum dan pemasaran pariwisata, tampak terlihat bahwa konsep relationship quality merupakan konsep penting yang dapat digunakan oleh para pemasar khususnya pemasar pariwisata untuk mampu menciptakan sebuah hubungan jangka panjang dengan wisatawan.

    Kajian-kajian tersebut telah membuktikan bahwa menciptakan kepercayaan dan kepuasan sebagai komponen penting dari relationship quality mutlak dilakukan oleh pemasar.

    Dari hasil penelitiannya, Prof. Ananda Sabil merumuskan sebuah konsep untuk menerangkan proses terbentuknya loyalitas wisatawan terhadap sebuah tujuan wisata yang diberi nama Experiential Relationship Quality Plus (ExRQ+) Model.

    Sebagai konsep yang dibangun untuk menyempurnakan konsep relationship quality, konsep ExRQ+ Model memberikan beberapa kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pemasaran.

    “Model ini merupakan sebuah model konseptual yang komprehensif. model ini mengintegrasikan relationship quality yang telah banyak dikaji oleh peneliti-peneliti sebelumnya dengan experience–engagement model yang saya kembangkan pada penelitian-penelitian saya sebelumnya, ” katanya.

    Konsep ini juga menjelaskan bagaimana sebuah interaksi di antara konsumen yang dalam hal ini adalah wisatawan akan menghasilkan evaluasi dalam bentuk kepercayaan dan kepuasan yang pada akhirnya akan menciptakan sebuah keterlibatan emosional dan sebuah hubungan jangka panjang.  (Irene) 

    kota malang
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Tim Penilai PKDP UIN Malang Putuskan Jumlah...

    Artikel Berikutnya

    Hari Bhayangkara ke -77, Polresta Malang...

    Berita terkait