KOTA MALANG - Pemahaman nilai-nilai yang terkandung dalam Wawasan kebangsaan sangat penting bagi segenap komponen bangsa, salah satunya bagi generasi muda.
Kepala Staf Korem 083/Bdj Letnan Kolonel Inf Akhmad Juni Toa, S.E, M.I. Pol yang bertindak sebagai Nara sumber dalam dialog yang digelar dalam rangkaian Festival Salam Satu Jiwa Indonesia di Joglo lapangan Brawijaya Rampal, Kota Malang, Selasa (16/8/2022).
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa Indonesia masa depan, yang nantinya akan mengganti para pemimpin Indonesia yang perlu memahami nilai-nilai yang terkandung dalam wawasan kebangsan. Wawasan kebangsaan adalah salah satu pengetahun penting bagi warga negara Indonesia.
Melalui wawasan ini, warga negara akan memiliki rasa bela negara dan cinta tanah air. Wawasan kebangsaan adalah bagian dari pemahaman berwarga negara. Mahasiswa selain belajar secara akademik juga perlu membekali diri dengan pendidikan non akademik seperti Wawasan Kebangsaan ini.
Adapun tujuan pembekalan wawasan kebangsaan yakni untuk membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsa, " jelasnya.
Konsep wawasan kebangsaan adalah komponen sangat mendasar bagi bangsa Indonesia. Wawasan kebangsaan adalah konsep yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini, " paparnya.
Senada disampaikan Bapak Yongky Irawan (Praktisi pokok pikiran Budaya) menyampaikan "Budaya bangsa kita sangat beragam namun kental dengan semangat kebersamaan, gotong royong, saling hormat menghormati dengan solidaritas yang tinggi dan menjunjung nilia-nilai luhur bangsa Indonesia.
Oleh karena itu Budaya bangsa kita yang tidak dimiliki oleh bangsa lain jangan sampai luntur seiring dengan perkembangan kemajuan zaman, tetap pegang teguh rasa kebersamaan dan Persatuan untuk membangun bangsa",
Lebih lanjut menurut Yongki Irawan, belakangan ini banyak sekali isu-isu yang memicu perpecahan, akibat berita-berita yang tidak benar (hoax). Berdasarkan hal itu, Wasbang ini dilaksanakan agar mahasiswa bisa memahami nilai-nilai dari UUD 1945, Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika", ucap Yongky
Terlihat dialog sangat antusias diikuti peserta dengan pandangan - pandangan untuk membangun bangsa menuju kesejahteraan lahir dan bathin dalam bingkai NKRI. Banyak gagasan dan ide yang disampiakan dari peserta untuk berkiprah dalam memajukan kehidupan bangsa kedepan.
Seperti yang disampaikan salah satu peserta dialog, sdri Ikke Safira dari Mahasiswa Stikes Kendedes Malang menyampaikan" Dengan dialog ini, Kami Mahasiswa sebagai generasi muda sangat berterima kasih terlaksananya dialog wawasan kebangsaan, sehingga kita sebagai generasi muda akan lebih meningkatkan kecintaan kita akan nilai-nilai budaya luhur bangsa dan nilai Persatuan dan kesatuan", Ucap Ikke
Pada pungkasan Letkol Juni Toa, memyampaikan " Rasa kebangsaan akan tumbuh terus dalam kehidupan berbangsa dimulai dari diri seseorang seiring kehidupan dan kebersamaan sosial. Ini berkembang dari kebudayaan, sejarah, dan aspirasi perjuangan bangsa.
Paham kebangsaan adalah pikiran rasional tentang hakekat dan cita-cita luhur kehidupan dan perjuangan yang menjadi ciri khas bangsa kita. Rasa kebangsaan, Paham kebangsaan dan Semangat kebangsaan, " pungkasnya. (Penrem 083/Bdj)