KOTA MALANG - "Saya berharap konferensi ini akan selalu berlanjut untuk hasil yang bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia dan dunia. Saya yakin acara ini dapat menjadi salah satu acara yang berharga untuk menjawab banyak harapan yang harus kita penuhi.
Akhirnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda semua, dan berharap Anda akan mengadakan konferensi yang hebat dan tak terlupakan". Hal inilah yang disampaikan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang), Prof. M. Zainuddin, MA saat memberikan sambutan di acara opening ceremony ICP ke-1 dan ELITE ke-10.
Konferensi internasional yang berlangsung secara hybrid ini mengusung tema "Global Cross Culture Practices" dan di hari pertama berpusat di Aula Lt.5, Gedung Rektorat DR. (HC) Ir. Soekarno, Selasa (8/11/2022).
Besar harapan dari Prof. Zain sapaan akrab rektor UIN Maliki Malang ini terhadap konferensi internasional tersebut diiringi dengan rasa syukur sekaligus bangga terutama kepada Dr. Like Raskova Octaberlina, Direktur International class Program (ICP) UIN Maulana Maliki Malang dan Ketua Asosiasi English Linguistic Literature and Education (ELITE), Prof. Dr. Nur Ali, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan semua perwakilan/delegasi sampai panitia penyelenggara konferensi dan pelaksana International Class Program (ICP) pertama dan Konferensi Internasional hybrid ELITE ke-10.
"Terima kasih sekali lagi terima kasih atas upaya, dukungan, dan dedikasi Anda semua yang luar biasa untuk membuat konferensi Internasional ini berjalan seperti yang diharapkan, " ucapnya.
Selanjutnya, orang nomor Wahid di kampus berlogo Ulul Albab ini juga memberikan apresiasi tinggi sekaligus menyampaikan penghargaan kepada para undangan sebagai narasumber yang terhormat, antara lain:
1. Prof. Dr. Ali Ramdani (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam, Kemenag, Indonesia)
2. Ruchman Basori, M.A (Kasubdit Sumber Daya Manusia, Kemenag, Indonesia)
3. Yaya Sutarya (Atas Pendidikan, KBRI China)
4. Badrus Sholeh, Ph.D (Atas Pendidikan KBRI Riyadh)
5. Dr. Willy Ardian Renandya (Universitas Teknologi Nanyang, Singapura)
6. Prof. Dr. Siusana Kweldju (Universitas Negeri Malang, Indonesia)
7. Prof Hisyam Al Saghbini (University of Cambridge, Inggris).
Sementara itu, sekilas juga dijelaskan oleh rektor asal Bojonegoro ini bahwa ICP di UIN Maliki Malang sudah berjalan sejak tahun 2009 ketika beliau mendapat amanah sebagai Dekan di fakultas Tarbiyah.
"Seperti yang kita ketahui, bahwa bahasa Inggris sangat, sangat dan sangat penting bagi kita (terutama bagi para akademisi). Salah satu yang paling penting untuk menjadi World Class University) (WCU) adalah bahasa, " tegasnya.
Beruntungnya, UIN Maliki Malang telah memberikan penguasaan dua bahasa: Inggris dan Arab (dan juga Mandarin). "Ya, karena kami memiliki siswa internasional dari negara lain (Eropa, Australia, Afrika, Timur Tengah, dan Asia). Website kami memiliki tiga bahasa (Inggris, Arab dan Mandarin), silahkan nanti Anda lihat, " terangnya.
Menyinggung soal tema konferensi kali ini, rektor memiliki pandangan bahwa pemahaman lintas budaya membantu orang untuk memahami bagaimana mendengarkan, apa yang harus didengarkan dan bagaimana menafsirkan apa yang mereka dengar dalam kerangka pemahaman yang jauh lebih luas.
Baca juga:
ITS Perkuat Kerja Sama dengan DUT Tiongkok
|
Dengan menjadi pendengar yang baik, orang secara alami menjadi komunikator yang baik. Cross Cultural Understanding adalah cara untuk memahami perbedaan budaya di berbagai negara untuk menghindari kesalahpahaman. Pemahaman lintas budaya memainkan peran penting dalam berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai negara. "Jadi, bahasa dan budaya itu tidak dapat dipisahkan!, " tegasnya.
Terakhir secara simbolis pembukaan acara resmi ditandai dengan pelepasan burung merpati putih oleh rektor, para narasumber/pembicara dan perwakilan panitia. (ptt)
(Hardianto)